KONDISI CURAH HUJAN PADA KEJADIAN BANJIR JAKARTA DAN ANALISIS KONDISI UDARA ATAS WILAYAH JAKARTA BULAN JANUARI – FEBRUARI 2013
2013
Author
Syaifullah, M. Djazim
Abstract
IntisariKondisi curah hujan di wilayah Jakarta pada kejadian banjir besar tanggal 17 Januari 2013 telah dianalisis yang dihubungkan dengan kondisi atmosfer pada selang waktu tersebut. Data curah hujan menggunakan data TRMM sedangkan analisis kondisi atmosfer menggunakan data rawinsonde. Hasil analisis menunjukkan bahwa puncak kejadian banjir Jakarta musim hujan tahun 2013 terjadi pada tanggal 17 Januari 2013 disebabkan oleh faktor lokal yang sangat kuat ditambah dengan faktor global yang mendukung, sementara pada kejadian banjir tanggal 6 Februari 2013 faktor lokalnya tidak begitu kuat sehingga diduga faktor globalnya lebih dominan. Untuk wilayah Jakarta terdapat indikasi bahwa pada musim hujan, intensitas curah hujan wilayah Jakarta yang melebihi 40 mm/hari selama lebih dari empat hari berturut-turut mempunyai potensi besar menimbulkan genangan (banjir). Perlunya kewaspadaan yang lebih tinggi lagi dengan meningkatkan antisipasi pada saat terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi selama empat hari berturut-turut.AbstractRainfall condition in the Jakarta area on great flood January 17, 2013 has been analyzed that is associated with the atmospheric conditions. Rainfall Data using Tropical Rainfall Measuring Mission TRMM data and analysis of the atmospheric conditions using rawindsonde data. Results of analysis showed that the peak of the flooding incident, Jakarta's wet season 2013 occurred on January 17, 2013 is caused by a very strong local factors coupled with the global factors, while the flood February 6, 2013 global factors are thought to be more dominant than local factors. For the Jakarta area there are indications that in the rainy season, the intensity of the precipitation area of Jakarta that exceeds 40 mm/day for more than four consecutive days have great potential cause inundation (flooding). The need for vigilance is higher with increasing anticipation when the rainfall with high intensity for four consecutive days.
DOI
10.29122/jstmc.v14i1.2678
Journal
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol 14, No 1 (2013): June 2013
Source
Portal Garuda